Jumat, 16 Maret 2012


Pagi ini teman2 kerja ku lagi asyik ngomongin anak mereka yang baru masuk Sekolah Menengah Pertama. Dimana mereka lagi membahas Masa Orientasi Siswa anak mereka. Aku yang baru memiliki anak berumur 4 bulan hanya tertawa mendengar cerita mereka, karena aku gak punya cerita aku hanya ceritakan pengalaman waktu masa orientasi ketika aku masuk jenjang SMP. Mendengar salah satu seniorku pagi ini membuat suasana kantor menjadi heboh, karena anaknya yang baru masuk SMP di suruh oleh kakak kelasnya untuk membawa barang dengan petunjuknya yaitu harus membawa Cokelat Marshanda. Ada2 aja tuh permintaannya kakak kelasnya. Orang tua mana yang tahu Coklat Marshanda, atau anda tahu? Ternyata Cokelat marshanda yang dimaksud adalah Cokelat Cha Cha, diambil dari nama panggilan Marshanda yaitu Chaca.
Lain lagi cerita temanku yang satu lagi, anaknya disuruh membawa makanan dan minuman OSIS, dan ternyata adalah Sosis dan Minuman mineral bermerek OASIS.
Dan ketika aku berceloteh didepan mereka soal pengalaman waktu masa orientasi dan ceritaku ini kutulis disini aja. Masa Orientasi Siswa ( MOS ) adalah masa dimana siswa baru menjalani tahap perkenalan dengan siswa lain, sekolah serta masa Penataran Siswa.
Nah aku punya pengalaman lucu nih ketika masuk SMP dulu yaitu masuk di SMP Negeri 135 Jakarta Timur pada tahun 1993. Dimana waktu dulu aku berangkat sekolah disuruh kakak kelasku dengan menggunakan tas yang terbuat dari kantong terigu, lalu berdasi dari Terong Ungu, bertopi Caping serta memakai dot. Celakanya semua embel2 itu harus dipakai sebelum masuk gerbang sekolah, karena akan ada senior yang menunggu jauh digerbang sekolah. Wah merah aja tuh muka ku kalau dilihat oleh warga sekitar sekolahku. Tapi karena tuntutan senior yah ikuti aja.
Dan tibalah hari terakhir MOS, semua siswa baru diharap membawa makanan, agar bisa dibagi2 sama senior dan teman2 yang lain. Waktu itu aku dan ketiga temanku yang satu kelompok disuruh satu orang membawa Pisang Sesisir. Gawat nih pulang sekolah jam 5, nah kapan belinya tuh. Sedang kedua temanku itu sudah membelinya.
Malam hari aku bingung, kebetulan ortu memang gak ada dana buat beli, wong buat beli beras aja susah waktu itu. Nah berniat mau balsa dendam sama kakak kelasku wakt MOS, maka aku punya ide. Aku gak jadi bawa pisang sebanyak satu sisir, maklum mahal sih, maka sebagai gantinya aku bawa saja sebuah pisang dan satu buah sisir rambut milik ibuku.
Begitu sampai di sekolah aku jadi bahan tertawaan sekaligus kena hukuman seniorku.  “Kenapa kamu gak bawa pisang sesisir seperti dua teman mu itu?”, tanya seniorku. ” Lah ini kan juga sama kak, pisang dan sisir”, jelasku. Dan aku pun menjelaskan begini, Kalau dalam bahasa indonesia SE itu artinya satu jadi kalau Sesisir berarti satu sisir. Jadi pisang sesisir versiku adalah Satu Pisang dan Sebuah Sisir. Dan apa yang terjadi, suasana yang tadinya tegang menjadi pecah dengan gelak tawa semua peserta MOS.
Namun dengan membawa Pisang dan sisir itu berujung dengan hukuman buat aku, aku disuruh makan pisang yang dibawa tersebut tanpa memegangnya dan aku disuruh merapihkan rambut seniorku yang berjumlah lima orang dengan pisang masih nongkrong dimulutku itu. Sial benar hari itu, niat mau ngerjain senior eh malah dikerjain balik.


by : 08 ,22 ,23 ,31 ,41

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Popular Posts

My Youtube