Suatu hari ada seorang rekan pembaca yang bertanya melalui e-mail, "Pak
Agus, bagaimana caranya membangkitkan semangat hidup?" Rekan saya
tersebut berkisah bahwa ia sering keliru memaknai sebuah hadits yang
berbunyi, "Beramallah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup
selama-lamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan
mati besok". Ia beranggapan bahwa untuk apa bekerja keras meraih
kesuksesan dunia kalau pada akhirnya kita juga akan mati.
Ya, memang benar kita akan mati, tapi bukan berarti kita menjadi
bersikap apatis seperti itu. Memang pada suatu saat nanti maut pasti
akan menjemput, dan berakhirlah kontrak hidup kita di dunia ini. Namun
jika hal ini menjadikan kita kehilangan semangat untuk berjuang dan
bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita, atau paling tidak berusaha
agar kita bisa meraih kehidupan yang lebih baik maka pemahaman seperti
itu kurang benar.
Akhirat memang harus kita dapatkan, namun dunia juga tidak boleh kita
abaikan. Dan yang paling ideal adalah kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Semua orang pasti menghendaki kedua hal tersebut. Jadi ada
keseimbangan dalam hidup ini. Di samping bekerja keras untuk urusan
dunia, di sisi lain kita juga tidak melupakan ibadah kita kepada Tuhan.
Kita tidak mementingkan dunia saja, tapi kita juga tetap ingat kepada
Allah SWT, dan sadar betul kewajiban kita kepada-Nya. Dengan memahami
pentingnya keseimbangan hidup tersebut, kita akan memiliki sebuah
semangat untuk menjalani hidup ini dengan dinamis, optimis dan bahagia.
Berikut mari kita uraikan beberapa hal yang dapat membangkitkan semangat hidup, antara lain:
1.Tahu apa hakekat sebenarnya hidup ini.
Banyak orang yang tidak tahu apa sebenarnya hakekat hidup ini. Untuk apa
kita hidup? Untuk apa kita ada di dunia ini? Memang butuh perenungan
yang dalam untuk menemukan jawaban pertanyaan seperti itu. Bagi Anda
yang muslim, pasti Anda pernah mendengar atau membaca firman Allah SWT
dalam Al Quran surat Adz Dzariyaat ayat 56 yang artinya, "Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."
Mengabdi/beribadah di sini memiliki arti yang sangat luas. Bukan hanya
ibadah yang kaitannya dengan urusan akhirat saja, namun semua ikhtiar
dan kerja keras kita dalam hidup ini adalah ibadah. Selama apa yang kita
lakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama yang kita anut, itu pun
bernilai ibadah. Kita berusaha membahagiakan dan mencukupi kebutuhan
keluarga kita, itu juga ibadah. Yang penting dari awal kita niatkan apa
pun usaha kita hanya untuk mencari keridhoan-Nya dan kita pun harus
seimbang dalam mengerjakan urusan dunia dan amalan akhirat.
Jika kita menyadari hal ini, tentu kita akan memiliki semangat untuk
mengerjakan semua pekerjaan dan urusan dengan cara yang terbaik. Satu
hal yang penting dan tidak boleh dilupakan adalah niat, karena niat akan
menentukan nilai amal/perbuatan kita.
2.Tahu cita-cita hidup kita yang tertinggi.
Semua orang memiliki impian dan cita-cita, namun hanya sedikit yang
berani mengejar dan mewujudkannya menjadi sebuah pencapaian hidup.
Banyak orang kehilangan semangat dalam hidupnya hanya karena mereka
tidak tahu atau tidak mau tahu akan apa yang sebenarnya yang mereka mau.
Apa yang sebenarnya yang mereka inginkan. Kebanyakan orang hanya
menjalankan hidup ini sebagai sebuah rutinitas. Dengan sedikit
kenyamanan yang mereka rasakan maka berhenti sampai di situlah
impiannya. Mereka takut membuat sedikit perbedaan karena khawatir
kenyamanan itu akan hilang.
Semua orang pasti memiliki potensi yang luar biasa, dan keluarbiasaan
itu baru akan tergali secara maksimal jika kita sudah bisa keluar dari
penjara mental kita. Jika kita sudah menemukan profesi yang paling tepat
dengan panggilan jiwa maka kita akan lebih mudah mengaktualisasikan
potensi diri kita yang sebenarnya. Dengan itu kita mendedikasikan hidup
untuk kehidupan ini; mempersembahkan yang terbaik yang bisa kita berikan
untuk peradaban manusia yang sedang kita jalani saat ini.
Banyak orang berbakat yang terjerat borgol emas. Mereka sebenarnya bisa
melakukan hal yang lebih, tapi mereka tidak berani melakukan hal yang
berbeda atau keluar dari zona nyaman. Banyak orang yang sebenarnya
bakatnya di bidang A, namun kenyataannya ia bekerja di bidang C. Ia
tidak berani keluar dari pekerjaannya yang sekarang karena tidak adanya
jaminan penghasilan jika ia benar-benar keluar. Akhirnya ia merasa
kehidupannya bagai di penjara, pekerjaannya mengurung ia seperti di
sangkar emas. Tidak salah lagi, bukan potensi terdahsyat yang keluar
dari dirinya, namun semua itu seakan menjadi rutinitas agar ada nasi
yang bisa dimakan hari ini, besok, dan seterusnya.
Jika Anda ingin kehidupan Anda penuh semangat dan bahagia maka temukan
apa yang sebenarnya Anda inginkan dan kejarlah hal itu. Semua butuh
perjuangan dan kerja keras, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tapi ada hal yang harus Anda tahu: tidak ada sesuatu yang tidak mungkin
dalam hidup ini selama kita mau berusaha dan mencobanya.
3.Bersyukur terhadap apa yang sekarang kita miliki dengan tulus.
Setiap orang mempunyai titik kepuasan sendiri-sendiri. Ada orang yang
jika mempunyai rumah satu sudah puas, namun ada juga yang sudah memiliki
rumah, hotel, vila dan real estate di berbagai penjuru kota masih belum
puas. Ada orang yang punya tabungan 1 juta rupiah sudah merasa kaya,
namun ada juga orang yang sudah punya tabungan, deposito, saham, dan
asset investasi lainnya bernilai miliaran masih merasa kurang.
Pada umumnya untuk urusan harta benda duniawi orang selalu ingin lebih
banyak lagi dan lagi. Jika diukur maka tidak ada batasnya. Kabar
buruknya adalah hanya sedikit saja dari mereka yang terpenuhi
keinginannya.
Orang yang pikirannya selalu merasa kurang, miskin, tidak beruntung, dan
sikap negatif lainnya mana mungkin ia akan bahagia dan bersemangat
dalam hidupnya. Jika yang dipikirkan hanyayang tidak dimiliki, mana
mungkin kita akan bersyukur. Oleh karena itu, dengan mensyukuri semua
yang ada pada kita saat ini, itulah sebenarnya sumber semangat kita.
Kita akan sadar bahwa Tuhan sebenarnya sangat sayang kepada kita. Banyak
sekali nikmat yang sudah kita rasakan, sementara lebih banyak lagi
orang yang nasibnya tidak seberuntung kita. Adapun sesuatu yang kita
inginkan yang belum kita miliki, itu adalah kesempatan bagi kita untuk
berikhtiar semampu kita untuk mendapatkannya. Jangan pernah kecewa,
apalagi putus asa.
4.Yakin bahwa apa pun yang kita lakukan akan mendapat balasan, baik di dunia maupun kelak di akhirat.
Setiap perbuatan kita pasti akan ada efeknya. Kita tersenyum pada orang
lain maka orang lain pun akan tersenyum pada kita. Kita tidak sengaja
menginjak kaki orang, mungkin bisa saja orang itu akan marah. Kita
memberi sedekah (100 ribu misalnya) pada seorang pengemis, pasti si
pengemis akan gembira luar biasa seakan itu sebuah mimpi, dan untaian
kalimat doa pun keluar dari mulutnya untuk kebaikan kita. Kita marah,
orang di sekitar kita pasti menjauh. Di tempat ramai tiba-tiba kita
tertawa sendiri tanpa sebab yang masuk akal, mungkin kita akan disangka
gila.
Jadi, semua perbuatan (aksi) yang kita lakukan akan menimbulkan efek
atau reaksi. Dan efek atau reaksi yang muncul sesuai dengan hukum
tabur-tuai. Seperti jika kita menanam padi, bisa dipastikan yang akan
tumbuh juga padi. Namun jika kita menanam rumput maka yang akan tumbuh
juga rumput. Kalau kita mengharap padi yang akan tumbuh maka kita harus
segera bangun dari mimpi buruk.
Setelah kita tahu bahwa apa pun yang kita lakukan akan menimbulkan
akibat, baik langsung maupun tidak langsung terhadap diri kita, maka kita harus memilih hanya untuk berbuat yang baik, positif, bermanfaat, dan bernilai saja.
Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa efek yang akan kembali kepada
kita juga hal-hal yang baik pula. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini
jika kita tahu benar apa yang kita lakukan. Sekecil apa pun yang kita
lakukan akan dinilai oleh malaikat pencatat amal. Balasannya tidak saja
di dunia, tetapi juga kelak di akhirat. Jika kita ingin rekapan catatan
amal tersebut isinya bagus maka kita pun harus selalu menjaga agar
setiap perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan terbaik. Waktu
adalah aset terpenting kita setelah nafas/oksigen maka kita harus
mengisinya dengan gerak/aksi/perbuatan yang jelas manfaatnya. Tidak ada
waktu yang terbuang sia-sia. Jadi semuanya pantang sia-sia.
Dengan menyadari hal ini akan sulit bagi kita untuk tidak bersemangat.
Mungkin keadaan Anda saat ini sedang tidak menyenangkan, tapi bukankah
kita bisa merubahnya menjadi sebaliknya dengan aksi kita selanjutnya;
dengan respon kita terhadap keadaan tersebut. Jika kekasih meninggalkan
kita, bukankah kita bisa cari yang lain lagi. Jika kita di PHK, bukankah
kita bisa cari pekerjaan lain yang lebih baik atau membuka usaha
sendiri. Jika usaha kita lagi sepi atau bangkrut, masih ada kesempatan
untuk bangkit lagi. Demikian seterusnya; selalu ada solusi untuk tiap
masalah. Kita hanya perlu tetap bersemangat, optimis dan menjernihkan pikiran agar respon dan aksi kita benar-benar efektif dan efisien. Semoga bermanfaat.
Salam sukses dan bahagia!
Jumat, 24 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar