Sebenarnya ini adalah ceritaku waktu aku masih jadi anak
SMP. Aku masih ingat keindahan di masa itu, yaitu tentang bagaimana Bapak dan
Ibu Guru membimbing kami hingga menjadi insan yang berakhlak dan berilmu. Kalau
kebetulan bertemu temen-temen seangkatan waktu SMP dulu, kami selalu tertawa
jika mengenang bagaimana senang dan sedihnya waktu yang kami lalui, dan tentang
Guru-Guru kami yang beraneka macam cara beliau mengajar kami. Tetapi walaupun
kami ini anak SMP yang nakal dan bandel, beliau tetap memperjuangkan SMP kami
untuk menjadi SMP yang terbaik.Di bawah ini adalah cerita versi humor antara
aku dengan wali kelasku ( Bapak Agus ). Cerita ini sekedar di tulis dan tidak
bermaksud menghina atau menyinggung perasaan siapapun.
Pak Agus sedang mengajar murid-murid SMP nya dalam pelajaran olah raga. Seperti biasanya Pak Agus akan menyuruh murid-muridnya melakukan pemanasan untuk peregangan otot. Tiba di satu bagian, dimana murid-murid berbaring dan mengangkat kaki lalu menggerakkannya seperti sedang mengayuh sepeda. Pak Agus terus memperhatikan seorang muridnya yang pada mulanya menggerakkan kakinya tiba-tiba menghentikan kakinya. Lalu Pak Agus membentak muridnya yang bernama Duwek.
Pak Agus: "Woiiii Wek, apa sebabnya kamu berhenti hah"
Duwek: "Oh Pak Agus, sepeda saya tengah turun bukit Pak, itu sebabnya saya berhenti.Takkan mau mengayuh juga."
PART II
Waktu pelajaran telah habis. Sebelum keluar kelas, Pak Agus bertanya kepada murid-muridnya.
Pak Agus: "Siapa mau masuk surga? "
Semua murid mengangkat tangan kecuali Duwek. Lalu Pak Agus pun bertanya,
Pak Agus: "Duwek , kenapa kamu tidak mau masuk syurga?"
Duwek: "Mak saya bilang sehabis sekolah, terus pulang kerumah, jangan pergi kemana-mana. "
PART III
Pak Agus sedang mengajar Bahasa Indonesia dalam kelas 1 A
Pak Agus: "Duwek, bisa kamu membuat kalimat dengan menggunakan perkataan tepung? "
Duwek: "Itu mudah saja Pak, kalimatnya adalah…. emak sedang membuat kue di dapur. "
Pak Agus: "Mana tepungnya?? "
Duwek: "Tepungnya kan di campur di dalam kue itu Pak.. "
PART IV
Pak Agus: "Bejo, coba terangkan apakah tugas akar pohon pisang? "
Bejo: "Untuk mencari makanan, Pak."
Pak Agus: "Bagus! Sekarang giliran Wati. Apakah tugas batang pohon pisang? "
Wati : "Untuk membawa makanan yang dicari akarnya, Pak."
Pak Agus: "Bagus! Sekarang giliran Duwek. Apakah tugas daun pisang? "
Duwek: "untuk membungkus makanan , Pak… "
Pak Agus: "uii… bagus sekali… berdiri di depan kelas sampai habis pelajaran.. "
Itulah plesetan ceritaku waktu masih SMP dulu. Memang aku gebleg plus bandel, maklum kalau Guru-Guruku pada jengkel sama aku. "Maafkan muridmu ini Pak, kami akan mengenang jasa-jasamu sampai akhir hayat."
by : 07, 21, 35
0 komentar:
Posting Komentar